Pages

Nafsu Makan Manusia Bisa Punahkan mamalia laut

Penulis : ariestar permana on Senin, 30 Januari 2012 | 00.56

Senin, 30 Januari 2012



WASHINGTON - Meningkatnya selera manusia terhadap mamalia laut berdarah panas seperti lumba-lumba, porpoise (sejenis lumba-lumba kecil) dan manate (lembu laut), bisa mengakibatkan hancurnya kehidupan laut.


Sejak tahun 1990, dilaporkan bahwa setidaknya 87 spesies mamalia laut telah dijadikan menu makanan di 114 negara. Daftar ini termasuk spesies seperti ikan paus berparuh kerdil, lumba-lumba sungai Asia Selatan, narwhal, lumba-lumba Chili, paus pilot bersirip panjang dan porpoise Burmeister itu. Daftar ini juga mencakup spesies yang terkenal, seperti lumba-lumba hidung botol, anjing laut, singa laut, beruang kutub dan tiga spesies lembu laut.


Beberapa spesies mamalia laut, seperti ikan dugong yang masih kerabat dekat lembu laut, telah menjadi bahan makanan di bagian-bagian tertentu di dunia sehingga mereka menjadi target konsumsi manusia. Di negara-negara seperti Kongo, Gabon dan Madagaskar, mamalia laut ini juga dijadikan bahan makanan pelengkap sumber protein. Demikian dilansir InternationalBusinessTimes, Senin (30/1/2012).


Di Jepang, SaveJapanDolphins.org mengatakan bahwa meskipun daging lumba-lumba berkualitas rendah dan kandungan merkurinya tinggi, pemburu tetap membunuh lumba-lumba untuk diambil dagingnya dan kemudian mendistribusikannya ke restoran, grosir, dan bahkan sekolah. Selain itu juga melaporkan bahwa daging lumba-lumba sering disalahartikan dan dijual sebagai daging ikan paus, yang lebih berharga dan bergizi.


Menurut peneliti, ada aturan ketat dan pemantauan saat memancing mamalia laut berukuran besar, seperti ikan paus bungkuk, tetapi dalam kasus mamalia laut berdarah panas yang ukuran tubuhnya lebih kecil, seperti lumba-lumba dan anjing laut, sebagian besar belum  dipelajari dan dipantau.


"Badan pengawas internasional ada untuk mengukur status populasi ikan paus dan mengatur perburuan raksasa-raksasa ini. Spesies ini, bagaimanapun, hanya mewakili sebagian kecil dari keragaman dunia mamalia laut, yang kebanyakan tidak sengaja terjaring, terjebak, dan dalam beberapa kasus ada juga yang sengaja diburu tanpa ada konfirmasi telebih dahulu mengenai ketahanan hidup spesies tersebut," kata peneliti Martin Robards dari Wildlife Conservation Society.


Para peneliti berpendapat, bahwa diperlukan peningkatan kesadaran terhadap masalah ini, serta meingkatkan pemantauan untuk mencegah hancurnya kehidupan laut.


"Kita butuh meningkatkan pantauan terhadap spesies seperti lumba-lumba bungkuk Atlantik dan Indo-Pasifik," kata Howard Rosenbaum, Director di Ocean Giants Program dari Wildlife Conservation Society.


"Di daerah yang lebih terpencil dan sejumlah negara, kebutuhan yang lebih mendesakadalah untuk memahami motivasi di balik konsumsi mamalia laut dan menggunakan wawasan tersebut untuk mengembangkan solusi perlindungan spesies ikonik itu," tambahnya
komentar | | Read More...

NASA Temukan 26 Eksoplanet Baru

Penulis : ariestar permana on Minggu, 29 Januari 2012 | 07.11

Minggu, 29 Januari 2012


WASHINGTON - Dua puluh enam planet baru yang berada di luar tata surya (eksoplanet-red), telah ditemukan oleh para ilmuwan NASA. Mereka menemukan planet-planet asing tersebut mengorbit pada bintang di dalam 11 sistem tata surya baru yang ditemukan lewat teleskop Kepler.

Ukuran eksoplanet tersebut bervariasi, dari yang sedikit lebih besar ketimbang Bumi sampai yang besarnya melebihi Jupiter. Diwartakan Voice of America, Sabtu (28/1/2012), teleskop kepler menemukan planet-planet tersebut setelah mencarinya di antara 150.000 bintang.

Setiap enam sampai 143 hari sekali, planet-planet asing tersebut mengelilingi bintang utama mereka, yang lebih besar dari Matahari. Sistem tata surya terbesar di antara temuan tersebut, diberi nama Kepler-33, menjadi rumah bagi lima eksoplanet berukuran mulai dari satu setengah sampai lima kali lipat ukuran Bumi.

"Semuanya berada dalam orbit yang lebih kecil dari orbit bumi mengelilingi Matahari. Jadi planet-planet tersebut akan cukup panas, "kata Hudgins.

Dalam dua tahun sejak Kepler mulai mengamati alam semesta, ilmuwan telah menemukan 61 kandidat eksoplanet dan 2.300 kandidat planet yang perlu diverifikasi melalui pengamatan lebih lanjut.

Kepler mengidentifikasi eksoplanet dengan terus memantau kecerahan bintang yang jauh di dalam bidang sempitnya. Sebuah planet yang mengorbit pada Mataharinya memantulkan bayangan samar yang terdeteksi oleh Kepler.

Pengamatan melalui teleskop menegaskan kandidat planet dengan mengukur sesuatu yang disebut Transit Timing Variations atau TTVs, yang terjadi ketika dua atau lebih planet dalam mengorbit pada bintang mereka dalam sistem tata surya yang ketat.

Menurut Hudgins, tarikan gravitasi dari setiap planet yang lewat menyebabkan satu di antaranya bergerak makin cepat, sementara yang lainnya melambat. Hal ini membantu para astronom mengkonfirmasi pengamatan suatu planet.

"Jika Anda memiliki sesuatu yang hanya mirip sebuah planet, mereka tidak akan berinteraksi. Kenyataan bahwa Anda melihat TTVs menunjukkan pada kita bahwa ada interaksi gravitasi, yang memberitahu kita bahwa ini benar-benar sebuah planet karena mereka berinteraksi satu sama lain," terangnya.
komentar | | Read More...

Google Bikin Peta untuk Tampilkan Bencana Alam


CALIFORNIA - Google melalui proyek Public Alerts-nya mulai memberikan informasi mengenai apakah tempat tujuan seseorang sedang dilanda cuaca buruk atau tidak. Aplikasi yang diluncurkan baru-baru ini merupakan proyek garapan Google.org Crisis Response Team.

Data dalam proyek tersebut berasal dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) milik Amerika Serikat (AS), National Weather Service, dan US Geological Survey (USGS). Diwartakan PCMag, Jumat (27/1/2012), aplikasi tersebut menyediakan peringatan cuaca dari seluruh negeri.

Misalnya, aplikasi tersebut akan memberi tahu Anda jika ada peringatan tornado di barat daya Lousiana, badai salju di pusat Montana, atau peringatan hujan badai di utara Alaska. Selain itu juga dapat menampilkan gempa bumi yang terjadi di seluruh penjuru dunia, misalnya dari pulau Tonga sampai kota Salta di Argentina.

Ketika mengunjungi halaman Public Alerts, Anda akan melihat index tentang peringatan yang sedang terjadi. Jika ingin mengetahui kondisi wilayah Anda, tinggal meng-input kota Anda di jendela pencarian. Ketika mengklik peringatan tertentu, Google Public Alerts akan memberi segala detil yang diperlukan.

Layanan tersebut juga mendefinisikan apa yang dimaksud Flood Warning, dan memberi daftar link ke sumber lain yang berisi hal-hal yang mesti dilakukan sebelum, ketika terjadi, dan setelah terjadinya banjir
komentar | | Read More...

Tikus mencicit seperti Burung


OSAKA - Para ilmuwan dari University of Osaka telah melakukan rekayasa genetik pada tikus, dan membuat hewan pengerat itu bisa berkicau layaknya burung.

Tikus pengicau yang diciptakan sebagai bagian dari Evelved Mouse Project ini diharapkan menerangi harapan untuk mengetahui bagaimana bahasa bisa berevolusi. Seperti diwartakan Dailymail, Minggu (29/1/2012), tikus tersebut dilahirkan secara kebetulan, namun kekhasannya akan diwariskan ke generasi berikutnya.

"Mutasi adalah tenaga pendorong evolusi. Kami telah melakukan kawin silang pada tikus yang gen-nya dimodifikasi tersebut untuk mengetahui apa yang akan terjadi,: terang pimpinan penelitian Arikuni Uchimura.

"Kami meneliti tikus yang baru saja lahir satu demi satu, dan suatu hari kami menemukan seekor tikus yang berkicau layaknya burung," tambahnya.

Proyek ini juga telah menghasilkan tikus dengan anggota badan pendek dan ekor seperti milik anjing dachshund.

Laboratorium yang dikepalai profesor Takeshi Yagi, di Osaka University’s Graduate School of Frontier Biosciences, Jepang barat, sekarang memiliki lebih dari 100 ekor tikus berkicau untuk penelitian lebih lanjut.

"Untuk dijadikan objek pelajaran, tikus lebih baik daripada burung karena mereka adalah mamalia dan struktur otak dan aspek biologis lainnya lebih dekat dengan manusia," kata Uchimura.

"Kami melihat bagaimana tikus yang mengeluarkan suara baru akan mempengaruhi tikus biasa dalam kelompok yang sama. Dengan kata lain, mengamati kemungkina adanya konotasi sosial, " katanya sambil menambahkan bahwa tikus biasa mencicit, terutama dalam keadaan stres.
komentar | | Read More...

Cara ampuh merawat kulit

Penulis : ariestar permana on Sabtu, 28 Januari 2012 | 23.12

Sabtu, 28 Januari 2012


MEMILIKI jamur di kulit tentu akan merusak dan menggangu penampilan. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengobatinya.
 
Di zaman modern pun kini telah banyak obat antijamur pada kulit yang dapat dengan mudah Anda dapatkan. Namun, tak ada salahnya jika Anda mengetahui apa ramuan tradisional yang dapat mengobati masalah kulit tersebut. Selain untuk mengurangi kimiawi pada tubuh, ramuan tradisional berikut cukup seru untuk diterapkan. Bahan-bahannya mudah dan gampang dicari.
 
Berikut beberapa cara tradisional menghilangkan panu yang mudah dipraktikkan karena bahan-bahannya mudah didapatkan, sebagaimana disitat dari buku karya Edi Sigar dan Ernawati berjudul "Buku Pintar Keluarga".
 
- Ambil belerang secukupnya dan tumbuk hingga halus. Campurkan ke dalam minyak kelapa secukupnya dan air jeruk nipis. Oleskan larutan pada bagian yangberkurap atau berpanu. Lakukan satu pekan berturut-turut atau sampai panu dankurap hilang.
 
- Daun kemangi secukupnya dan haluskan, campur dengan kapur sirih, sedikit mentimun, dan belerang. Oleskan larutan ke kulit yang berpanu.
 
- Beberapa tangkai bunga kenanga, haluskan. Campur dengan belerang yang telah dihaluskan secukupnya dan minyakkelapa. Oleskan atau usapkan larutan ke kulit yang berpanu.
 
- Lengkuas yangtelah diparut dicampur dengan minyak tanah juga efektif sebagai obat. Oleskan ramuan itu pada panu.
 
- Tiga lembar daun pandan, haluskan. Campur dengan belerang yang telah ditumbuk dan sedikit minyak kelapa. Oleskan ke kulit yang berpanu, lakukan setiap kali menjelang tidur.




Trust Me its Work
komentar | | Read More...

"Captain America" Rilis Akhir 2012

LOS ANGELES - Sukses merilis film Captain Amerika: The First Avenger pada 9 September 2011, Marvel sudah siap untuk membuat sekuelnya akhir tahun ini.


Pihak Marvel juga telah memutuskan untuk memajukan jadwal proses syuting Iron Man 3 lebih awal, di mana sebelumnya dijadwalkan pada akhir Mei berubah menjadi 4 Mei 2012. 


"Mereka telah memiliki rencana untuk mulai memproduksi Captain America 2 pada akhir 2012, karena Marvel selalu membuat satu film tiap tahunnya," kata Neal McDonough yang akan berperan sebagai Dum Dum Dugan di sekuel tersebut. 


"Setelah mereka selesai menggarap Thor 2, maka mereka akan mulai melanjutkan dengan Captain America 2," sambungnya seperti dikutip dari Aceshowbiz.


Proyek film Neal McDonough bersama Marvel ternyata tidak akan memiliki jeda lama, dirinya diketahui akan kembali terlibat di film yang berjudul Nick Furry bersama Samuel L. Jackson.


"Saya harap, setelah Captain America 2 kita akan lanjut lagi syuting untuk film Nick Fury, karena itu adalah proyek yang paling saya nanti-nantikan pada saat ini," tutup Neal.(nsa)
komentar | | Read More...

Bahasa Indonesia menjadi bahasa ke2 resmi di Vietnam


Pemerintah Daerah Ho Chi Minh City, Vietnam, mengumumkan Bahasa Indonesia menjadi bahasa kedua secara resmi Demikian Konsul Jenderal RI di Ho Chi Minh City

“Bahasa Indonesia sejajar dengan Bahasa Inggris, Prancis dan Jepang sebagai bahasa kedua yang diprioritaskan,” ujarnya. Guna mengembangkan dan memperlancar studi Bahasa Indonesia, pihak Konsulat Jenderal Republik Indonesia di kota itu membantu berbagai sarana yang diperlukan beberapa universitas, kata Irdamis.

Sarana yang dibantu antara lain peralatan komputer, alat peraga, bantuan dosen dan bantuan keuangan bagi setiap kegiatan yang berkaitan dengan upaya promosi Bahasa Indonesia di wilayah kerja universitas masing-masing.
Perguruan tinggi itu juga mengadakan lomba pidato dalam Bahasa Indonesia, lomba esei tentang Indonesia dan pameran kebudayaan. Universitas Hong Bang, Universitas Nasional HCMC dan Universitas Sosial dan Humaniora membuka studi Bahasa Indonesia.

“Jumlah mahasiswa yang terdaftar sampai Nopember 2008 sebanyak 63 orang dan menurut universitas-universitas itu, minat untuk mempelajari Bahasa Indonesia cenderung meningkat,” kata Irdamis.

Ia berpendapat sebagian pemuda Vietnam melihat adanya keperluan untuk mempelajari Bahasa Indonesia, mengingat kemungkinan meningkatnya hubungan bilateral kedua negara yang berpenduduk terbesar di ASEAN di masa depan

komentar | | Read More...

Compiler

Penulis : ariestar permana on Kamis, 26 Januari 2012 | 19.33

Kamis, 26 Januari 2012


A compiler is a computer program (or set of programs) that transforms source code written in a programming language (the source language) into another computer language (the target language, often having a binary form known as object code). The most common reason for wanting to transform source code is to create an executable program.

The name "compiler" is primarily used for programs that translate source code from a high-level programming language to a lower level language (e.g., assembly language or machine code). If the compiled program can run on a computer whose CPU or operating system is different from the one on which the compiler runs, the compiler is known as a cross-compiler. A program that translates from a low level language to a higher level one is a decompiler. A program that translates between high-level languages is usually called a language translator, source to source translator, or language converter. A language rewriter is usually a program that translates the form of expressions without a change of language.

A compiler is likely to perform many or all of the following operations: lexical analysis, preprocessing, parsing, semantic analysis (Syntax-directed translation), code generation, and code optimization.

Program faults caused by incorrect compiler behavior can be very difficult to track down and work around; therefore, compiler implementors invest a lot of time ensuring the correctness of their software.

The term compiler-compiler is sometimes used to refer to a parser generator, a tool often used to help create the lexer and parser.

Compilers in education

Compiler construction and compiler optimization are taught at universities and schools as part of the computer science curriculum. Such courses are usually supplemented with the implementation of a compiler for an educational programming language. A well-documented example is Niklaus Wirth's PL/0 compiler, which Wirth used to teach compiler construction in the 1970s.[3] In spite of its simplicity, the PL/0 compiler introduced several influential concepts to the field:

    Program development by stepwise refinement (also the title of a 1971 paper by Wirth)[4]
    The use of a recursive descent parser
    The use of EBNF to specify the syntax of a language
    A code generator producing portable P-code
    The use of T-diagrams[5] in the formal description of the bootstrapping problem

Compilation

Compilers enabled the development of programs that are machine-independent. Before the development of FORTRAN (FORmula TRANslator), the first higher-level language, in the 1950s, machine-dependent assembly language was widely used. While assembly language produces more reusable and relocatable programs than machine code on the same architecture, it has to be modified or rewritten if the program is to be executed on different hardware architecture.

With the advance of high-level programming languages that followed FORTRAN, such as COBOL, C, and BASIC, programmers could write machine-independent source programs. A compiler translates the high-level source programs into target programs in machine languages for the specific hardwares. Once the target program is generated, the user can execute the program.


Structure of a compiler

Compilers bridge source programs in high-level languages with the underlying hardware. A compiler requires 1) determining the correctness of the syntax of programs, 2) generating correct and efficient object code, 3) run-time organization, and 4) formatting output according to assembler and/or linker conventions. A compiler consists of three main parts: the frontend, the middle-end, and the backend.

The front end checks whether the program is correctly written in terms of the programming language syntax and semantics. Here legal and illegal programs are recognized. Errors are reported, if any, in a useful way. Type checking is also performed by collecting type information. The frontend then generates an intermediate representation or IR of the source code for processing by the middle-end.

The middle end is where optimization takes place. Typical transformations for optimization are removal of useless or unreachable code, discovery and propagation of constant values, relocation of computation to a less frequently executed place (e.g., out of a loop), or specialization of computation based on the context. The middle-end generates another IR for the following backend. Most optimization efforts are focused on this part.
The back end is responsible for translating the IR from the middle-end into assembly code. The target instruction(s) are chosen for each IR instruction. Register allocation assigns processor registers for the program variables where possible. The backend utilizes the hardware by figuring out how to keep parallel execution units busy, filling delay slots, and so on. Although most algorithms for optimization are in NP, heuristic techniques are well-developed.

komentar | | Read More...